des 2009 | frans ari prasetyo
Mungkin terlalu banyak tallent yang kaya memberikan warna,kontribusi bahkan sensasi dalam pagelaran Bandung WorldJazz'09 yang untuk pertama kali diselenggarakan di Sabuga-ITB Bandung. Sebuah format festival yang diprakarsai oleh Jendela Ide, mencoba memberikan nuansa baru tentang aroma Jazz yang dibungkus dalam voice the new world.
Festival yang berlangsung selama 2 hari (3-4Des) melibatkan banyak artis/musisi lokal maupun internasional, seperti DEBU, Simak Dialog , Seratus Persen , Karinding Colaboration, Koko Harsoe , Pigalle44 (netherland) ,Taal Tantra & Parikrama (india) dan musisi dari Brazil dll. Tidak hanya live show tetapi sebuah festival yang benar-bena festival karena terdiri atas beragam workshop,talkshow dan exhibition. Disini Gilang Ramadhan memberikan kontribusi dengan workshop drummer-nya. Exhibition yang diikuti oleh beragam komunitas , salah satunya komunitas Radio antik.
Dengan tidak mengecilkan porsi dan kontribusi rekan dan tallent yang terlibat dalam Bandung WorldJazz'09 ini disini saya coba memberikan apresiasi terhadap Pigalle44, Quartet dari Netherlands. Entah karena musikalitas yang mumpuni atau pesona "bule" , pigalle44 tampil di panggung utama mendapatkan apresiasi luar biasa dari penonton yang hadir, termasuk saya. Terlepas dari itu ,semua audience memang mengakui permainan alat musik mereka dengan harmonisasi yang menurut kesan pertama seperti harmonisasi rekaan "sekolahan" , tapi arasmen yang bergulir kemudian terasa berbeda, seperi memiliki "roh" yang terhembus keluar dari alat musik yang mereka bawakan dan mengajak berkomunikasi dengan audience.
Pigalle44 dalam performance-nya ini tidak mengandalkan performance fisik, tetapi mengandalkan kekuatan suara dari harmonisasi mereka. Mereka hanya duduk manis, tetapi memberikan atmosphere kuat tentang apa yang mereka bawakan. Sebuah atmosphere yang membuat audience tertegun dan mencoba masuk dalam "roh" nada yang melantun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar