feb 2010 | frans ari prasetyo
Hindia Beku by frankazoid |
Apa yang ditampilkan oleh Galeri Soemardja kali ini sungguh berbeda, berkolaborasi dengan Edwin Galeri mencoba membawa "aura museum" kedalam galeri. Kenapa ? karena yang ditampilkan kali ini merupakan koleksi dari Edwin Galeri yang sudah berusia rata-rata lebih dari 100 tahun.
Hindia Beku sebuah tajuk yang diusung untuk merapatkan semua karya yang ditampilkan yang notabene memang sangat berkaitan dengan keberadaan "Hindia" dimasa lampau yang terkonstuksi hampir sempurna dalam menyerupai fotografui tapi yang dihadirkan dalam bentuk karya grafis, seperti Litografi dan Engraving. Gambar-gambar yang banyak dikerjakan dengan ketekunan luar biasa, disamping keterampilan menggambar yang mengagumkan ini menyajikan peta-peta tua, panorama, lanskap, atau bahkan suasana bernuansa exotis disejumlah wilayah nusantara Abad 18-19.
Seperti yang dikatakan oleh Edwin Raharjo selaku pemilik Edwin galeri dan karya-karya ini tentunya, bahwa koleksinya ini dia peroleh dengan "hunting" kebanyak negara diEropa yang dengan segala upaya dia kejar untuk menambah kesejarahan tentang batavia. Mengejutkan memang ketika bangsa asing lebih menghargai sesuatu hal yang seharusnya kita lebih pantas memilikinya dan Edwin Raharjo
telah melakukannya. Dalam benaknya terfikir bahwa karya-karya ini akan sangat berguna bagi pemeratan sejarah Indonesia dan Batavia Khususnya.
Pameran gambar-gambar masa kolonial yang mencitrakan "timur" ini tentu saja masih menyimpa sejumlah signifikasi yang apabila dikaji lebih dalam bisa memperkaya studi-studi kebudayaan mutakhir , membantu kita meyingkap problematika "Identitas budaya" yang belakanagan ini ramai dibicarakan, begitu Aminudin TH Siregar mengutarakan sebuah harapan dalam pengantarnya dipameran Hindia Beku ini.
(berhutang dari katalog pameran)
Hindia Beku by frankazoid |
Hindia Beku by frankazoid |
Hindia Beku by frankazoid |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar