april 2010 | frans ari prasetyo
 |
| ICA fest (by frankazoid) |
Bandung sebagai sebuah ruang, dimana kebudayaan anak muda (youth culture) lokal berkembang, beranak pinak dan berevolusi, sudah bukan lagi sebuah wacana baru. Kota ini adalah salah satu kota di Indonesia dengan kepesatan yang mengesankan dalam wilayah kebudayaan populer. Hal ini dapat dilihat dari periode 90an hingga saat ini dimana industri musik, merchandise, fasion menjadi garda depan trend yang berkembang dikalangan anak muda dibandung sendiri khususnya dan Indonesia umumnya bahkan dewasa ini menjalar sampai ke negara tetangga.
ICA fest, sebuah festival yang mengakomodir hampir semua aktivitas anak muda ini diselenggarakan selama 3 hari dimulai 9-11 April 2010 di Munumen Perjuangan Bandung. Musik, clothing, extreme sport dll menjadi nilai jual dari acara ini , terbukti sangat antusiasnya publik Bandung terutama kalangan ABG (Anak Baru Gede) untuk hadir.pnitia memang menetapkan tiket masuk untuk event ini, tapi dengan Rp.10.000 sangat murah bila dibandingkan dengan banyak hal yang nantinya diperoleh didalam, sebuah kepuasan akan wisata belanja dan arena meluapkan sebuah "passion" yang tidak bisa diukur oleh nilai rupiah.
Acara seperti ini memang sebelumnya sudah pernah diselenggarakan diBandung 2tahun kebelakang yang kemudian menjadi trendsetter event yang menjangkiti beberapa kota lainnya di Indonesia untuk menyelenggarakan acara serupa. Bukan bermaksud membandingkan , tetapi dengan gencarnya event seperti ini seolah mengokohkan Bandung sebagai salah satu kota pencipta trend dengan generasi anak mudanya. Tentu saja ini mendongkrak pendapatan pajak daerah melalui sektor pariwisata.
Seperi biasa cloting-clothing Bandung menjadi raja dalam arena event ini. Mereka menawarkan beragam fasion dengan embel-embel diskon . Tetapi yang menjadi primadona yang menjadi magnet anak muda untuk hadir yaitu untuk menyaksikan pertunjukan musik yang kali ini kedatangan teman-teman dari Jerman bernama Caliban. Benar saja menjelang malam tgl 10 april 2010, Caliban memberikan sebuah pertunjukan yang atraktif dan membakar adrenalin penonton, dengan musik menghentak seolah caliban ingin membayar atas antusias penonton yang hadir di event Ica Fest 2010 ini.
ICA fest, sebuah festival yang mengakomodir hampir semua aktivitas anak muda ini diselenggarakan selama 3 hari dimulai 9-11 April 2010 di Munumen Perjuangan Bandung. Musik, clothing, extreme sport dll menjadi nilai jual dari acara ini , terbukti sangat antusiasnya publik Bandung terutama kalangan ABG (Anak Baru Gede) untuk hadir.pnitia memang menetapkan tiket masuk untuk event ini, tapi dengan Rp.10.000 sangat murah bila dibandingkan dengan banyak hal yang nantinya diperoleh didalam, sebuah kepuasan akan wisata belanja dan arena meluapkan sebuah "passion" yang tidak bisa diukur oleh nilai rupiah.
Acara seperti ini memang sebelumnya sudah pernah diselenggarakan diBandung 2tahun kebelakang yang kemudian menjadi trendsetter event yang menjangkiti beberapa kota lainnya di Indonesia untuk menyelenggarakan acara serupa. Bukan bermaksud membandingkan , tetapi dengan gencarnya event seperti ini seolah mengokohkan Bandung sebagai salah satu kota pencipta trend dengan generasi anak mudanya. Tentu saja ini mendongkrak pendapatan pajak daerah melalui sektor pariwisata.
Seperi biasa cloting-clothing Bandung menjadi raja dalam arena event ini. Mereka menawarkan beragam fasion dengan embel-embel diskon . Tetapi yang menjadi primadona yang menjadi magnet anak muda untuk hadir yaitu untuk menyaksikan pertunjukan musik yang kali ini kedatangan teman-teman dari Jerman bernama Caliban. Benar saja menjelang malam tgl 10 april 2010, Caliban memberikan sebuah pertunjukan yang atraktif dan membakar adrenalin penonton, dengan musik menghentak seolah caliban ingin membayar atas antusias penonton yang hadir di event Ica Fest 2010 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar