Sabtu, 12 Maret 2011

HIND Live Concert

March 2010 | frans ari prasetyo

HIND live in Indonesia
 www.frankazoid.multiply.com
 
Apabila kita mengikuti sebuah program televisi yang merupakan program francise entertainment dari Amerika yang berkonsep mencari seorang "Idol" secara instant melalui sebuah ajang performance, maka Indonesian Idol adalah virus yang menular dari Amerikan Idol. Amerika melahirkan Clary Clarkson dan Indonesia mengangkat nama Delon, Mike yang notabene terprogram untuk menjadi seorang penyanyi baru dalam dunia tarik suara dinegaranya masing-masing dimana ajang ini digulirkan yang kemudian menggelinding menjadi tokoh selebriti.

Entah apakah, francise program ini benar-benar menduplikasi secara sempurna semua mekanisme yang ada dalam program ini, seperti mekanisme penjurian sampai polling SMS penonton yang menentukan layak atau tidaknya seorang calon Idol ini lanjut kebabak berikutnya, bahakan di Indonesia merambah kesisi kemanusiaan dengan menjual keharuan-keharuan yang menguras emosi untuk kemudian dihiperbola untuk mendongkrak popularitas dan menaikann ratting program serta polling sms atas dasar perasaan manusiawi.

Terlepas dari itu semua, Ducth Idol pun melahirkan seorang Idola baru di negeri Kincir angin tersebut bernama HIND. Kenapa langsung dikaitkan dengan Ducth Idol? karena pada kesempatan kali ini HIND berkunjung dan menunjukan kepada publik Indonesia, bandung khususnya bahwa ia seorang jebolan ajang idol ini di negerinya. Melalui Erasmus Hius yang menjadi fasilitator acara ini dan Sabuga adalah tempat yang represntatif  untuk menggelear konser ini. Konser yang berlangsung selanma 2jam ini dimulai pukul 19.30 menghadirkan kurang lebih 12 lagu.

Mudah ditebak memang, seperti penampilan para idol dinegeri ini, Hind yang notabene penyanyi hasi dari sebuah kontes idola penampilan yang dihadirkan HINd cenderung "biasa". Betapa tidak sajian lagu yang dinyanyikan terdengar kurang easy listening dan familiar ditelinga Industri Pop yang noatabene menjadi acuan dasar program idolisasi ini.

Dengan diiringi arasmen musik dengan latar belakang orang-orang yang berasal dari beragam negara, seperti dari karibia untuk drum, perkusi dari Jerman dan Keyboard dari negara eropa timur didukung oleh sound engineering yang mumpuni secara teknis  seharusnya terciptalah harmonisasi yang unik dengan passion layaknya seorang "idol"  yang sesungguhnya, tetapi yang terjadi malah terkesan datar dan cenderung membosankan. HIND dengan para musisi pendukungnya dan potensi dirinya sendiri seharusnya dapat dieksploitasi maksimal, seperti vokal yang cukup menarik ditambah penampilan fisik yang "aduhai" menjadi modal awal yang sempurna untuk menjadi serang idol.

Terlepas dari itu semua, penampilan HIND di Bandung ini sangat layak untuik diapresiasi, buktinya dengan sekitar 700-an penonton yang hadir dan menyaksikan hingga tuntas ditambah lagi dengan penyerahan Batik Sutra kepada HIND sebagai bukti nyata bagaimna publik Bandung merespon penampilan dan kedatangannnya dengan hangat. 

Semoga program-program ajang menulusuran dan pencarian bakat untuk mendapatkan "idol" baru tidak hanya berorientasi eksploitasi bisnis entertainment, teatpi juga mengedepankan kulitas hasil didikannya . karena ini merupaka ajang adopsi berskala internasional yang secara tidak langsung akan mencap mereka yang terlibat sebagai duta-duta kebudayaan yang berinteraksi langsung kepada publik dinegara lain seperti yang HIND lakukan sebagai hidden agenda untuk mempromosikan Belanda melalui dunia tarik suara. Indonesia pun berharap para "idol"-nya melakukan hal yang sama dikancah internasional.

HIND live in Indonesia
 www.frankazoid.multiply.com

HIND live in Indonesia
 www.frankazoid.multiply.com
HIND live in Indonesia
 www.frankazoid.multiply.com
HIND live in Indonesia
 www.frankazoid.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar