Senin, 14 Maret 2011

Barbara Strum di Asbestos

des 2010 | frans ari prasetyo

Screening and discuss with Barbara Strum by frankazoid

Asbestos space kali ini menampilkan sosok Barbara Strum seorang seniman performance dan kurator senirupa yang berkesempatan hadir untuk berbagi pengalamannya dengan para pelaku seni di bandung khususnya.Barbara sendiri dikenal dikalangan seniman performance sudah cukup lama, walau pun dia bertempat tinggal di Basel-swiss, tetapi karena aktivitas kesenimanannya yang lintas tempat,lintas negara dan lintas disiplin menjadikan sosoknya sangat diperhitungkan di dunia performace internasional.

Ada hal yang menarik sebelum Barbara melakukan persentasi dari beragan kegiatannya yang dia lakukan selama ini baik secara perseorangan maupun secara kolektif. Kita semua yang hadir disuruh memperkenalkan diri masing-masing dengan segala aktivitasnya. Walaupun yang hadir hanya beberapa orang saja, tidak mempengaruhi antusias teman-teman untuk merespon tentang apa yang dipersentasikan oleh Barbara.

Dalam beberapa karyanya, Barbara bersama teman-temannya sedang melakukan performance dengan latar belakang pengunungan Alpen -Swiss. Kalau melihat aksinya, banyak orang akan mempunyai pendapat berbeda karena banyak issue yang bisa di munculkan dalam project performancenya kali ini. Dengan  berlatar belakang pengunungan, sungai dan pohon-pohon, maka akan menimbulkan beragam asumsi. Contohnya saya, dengan melihat aktivitas semacam itu yang didukung oleh setting latar belakang panorama alam ini membuktikan sebagai sebuah kritik para aktivis lingkungan, tapi barbara bersama teman-temanya tidak berfikir sampai kearah sana, ini hanya sebuah performance dalam merespon alam.

Hal yang berbeda juga dirasakan oleh salah satu teman yang hadir dalam diskusi ini, dia merespon tentang video performance yang mengeksploitasi tubuh sebagai ruang performancenya. Dia sangat tertarik untuk berdiskusi langsung dengan Barbara, karena dia melakukan hal yang sama dengan yang ada di video tersebut, selain itu dia juga dalam kesehariannya berlaku senagai seorang transgender. Maka obrolan pun berlanjut ke wilayah gender dan sekelumit problematikanya sampai ke issue yang paling sensitive sekalipun didiskusikan dengan cara yang santai tapi cerdas.

Kedatangan Barbara , kali ini memberikan value yang lebih bagi teman-teman di Bandung dan tentu saja menjadi sebuah pembelajaran baru bagi Barbara tentang masyarakat Indonesia. Hubungan yang mutual ini semoga meretas komunikasi yang intensif untuk memunculkan kemungkinan-kemungkinan baru yang bisa dalakukan bersama dimasa depan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar